IMGS 2024 Hari Pertama:Wawasan Dan Tantangan Untuk Anak Muda Di Era Sekarang
Pada hari pertama Indonesia Millenial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, di sesi keempat menghadirkan Yuki Kato dalam sesi 'Beyond Labels: Women Shaping Their Existence'. Selama sesi ini berlangsung, acara semakin menyenangkan yang dipandu dengan Sara Tobing dan Canti Tachril.
Di sesi Talent Trifecta by ICE, Yuki Kato membagikan pendapatnya mengenai stereotip gender yang masih sangat melekat di saat ini. Hal tersebut juga menjadi suatu topik yang kini sangat ramai diperbincangkan.
Yuki Kato pun menegaskan untuk para perempuan dalam pentingnya meraih hal yang ingin dicapai. Perlu diingat suatu saat diri kita akan merasa lelah atau burn out. Namun, jangan sampai emosi dan ego tersebut mengalahkan diri kita.
"Kita harus tahu prioritas mana yang harus didahulukan. Ubah pola pikir kita dari yang bisa handle semuanya tanpa kenal lelah menjadi lebih percaya kepada diri sendiri secara bertahap." jelas Yuki.
Pentingnya Suara Generasi Muda Dalam Kepemimpinan Lokal.
Sesi ke lima yaitu “Youth Voice, Local Choice: Redefining Leadership in Indonesia’s Regions” di acara Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) 2024 pada Selasa (22/10/2024).
Di panggung Visionary Leaders by IDN Times bersama Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil, dan Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany membahas pentingnya suara generasi muda dalam kepemimpinan lokal.
Ridwan Kamil menekankan, "Suara generasi muda adalah kunci dalam kepemimpinan lokal. Di era digital, media sosial menjadi alat penting untuk menjangkau dan melibatkan lebih banyak orang, sehingga ide-ide mereka dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih baik."
Airin pun menambahkan, "Generasi muda memiliki peran vital dalam pembangunan daerah. Dengan pendidikan dan kesehatan yang tepat, mereka dapat menghadapi tantangan zaman dan mendorong perubahan positif melalui kepemimpinan yang inklusif."
Adaptasi Bisnis Aagr Bertahan Di Industri Yang Kompetitif
Kemeriahan di panggung Talent Trifecta by ICE berlanjut dengan sesi “How to Make Local Brands Stay Relevant in Industry”, menghadirkan Yudha Prasetya, Rico Lubis, dan Jeffry Jouw.
Sebagai brand lokal, Head of Brand Communication PT Astra International Tbk (ASII) Yudha Prasetya mengungkapkan usahanya untuk membuat perusahaan bisa tetap relevan dengan generasi sekarang. Terlebih, Astra kerap dikenal digunakan oleh generasi Millenial ke atas.
"Hire Gen Z. Beneran, di tempat gue, kalau lu hire Gen Z dan Gen Z itu nemu pekerjaan yang sesuai dengan value dia, mereka tuh akan kerja sesuai ngulik terus," ujarnya.
Sementara Owner Reto and Creative Driector Kanky Basketball, Rico Lubis mengaku mengalami langsung betapa pentingnya mendengar opini Gen Z. Kala itu, ia menceritakan pengalaman Gen Z begitu relevan untuk mengundang penonton di Local Fest.
Local Fest tiga bulan lalu bikin event di SPARK (Senayan Park), 4 bulan sebelumnya tim kita rapat, kita gak tau Bernadya (penyanyi sekaligus penulis lagu Indonesia) itu siapa. Nah, kita taro di hari terakhir dan di sore, karena gue masih ada keraguan karena hari itu ada Efek Rumah Kaca dan nyatanya hari itu juga soldout," tuturnya.
Adapun kreator konten Jeffry Jouw menuturkan, Gen Z memiliki potensi bila seusai dengan pekerjaan yang diberikan. Di sisi lain, generasi ini masih kekurangan validasi data dalam dunia profesional.
"Kalau gue lihat Gen Z, mereka itu harus dikasih kerjaan atau field yang memang sesuai dengan interest. Tapi, ini juga yang jadi kelebihan dan kekurangan Gen Z," ungkap Jeffry.
Pria yang akrab disapa Jejouw ini juga menuturkan, Gen Z punya insting yang besar, tapi juga harus mengarahkan mereka melalui data yang sesuai.
"Sesimpel ngasih tau mereka deh selera lagu yang paling banyak didengerin, mereka pasti ngerti kenapa gak semuanya harus ngikutin apa yang mereka mau," ujarnya.
Mendirikan Polarisasi Musikal
Sesi ke tujuh mendatangkan Andovi dan Jovial Da Lopez menjadi pembicara di Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2024. Kakak beradik influencer dan pengusaha ini mengisi sesi Behind The Curtain: The Fortune of Live Performance.
Dalam sesi talkshow ini, Andovi dan Jovial Da Lopez mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap industri pertunjukan musikal Tanah Air. Keduanya mengaku ada hal yang harus mereka perjuangkan kali ini,
Andovi dan Jovial Da Lopez setuju terkait sulitnya membuat sebuah panggung musikal. Pasalnya masih sedikit sponsor yang masuk sehingga biaya pembuatannya masih menjadi tantangan terbesar.
"Kita sekarang cuman ngomongin industrinya, ya. Jadi, kenapa industri musikal Indonesia itu baru take of, dan selama ini susah untuk ada? Karena emang biaya pembuatan musikal itu sangat mahal," ungkap Jovial dalam panggung Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2024, pada Selasa (22/10/2024).
Selain itu, pembuatan musikal juga melewati proses yang cukup lama. Menurut Jovial, proses latihan teater musikal bisa saja menghabiskan waktu 9 bulan, sementara penampilannya hanya 3 hari saja.
"Di sini, orang latihan 9 bulan, hanya untuk tampil 3 hari. Jadi, kebanyakan orang secara ekonomi gak masuk akal. Ngapain gue latihan 9 bulan hidup gue, ngapain gue buang 9 bulan hidup gue, hanya untuk tampil 3 hari," tambahnya.
Kakak beradik ini mengaku politik dan ketidakadilan menjadi keresahan yang mereka rasakan. Tak heran bila, Andovi dan Jovial memilih tema tersebut sebagai petunjukkan musikal mereka.
"Kalau ada unsur-unsur ketidakadilan dalam apa pun di Indonesia, gue sama Kajo (Jovial) pasti bersuara. Kebetulan ketidakadilan paling banyak terjadi di politik. Kebetulan, kebetulan aja, kebetulan di Indonesia. Tapi ketidakadilan, gue sama Kajo dari dulu sering banget speek up," tutup Andovi.
Sebagaimana diketahui, IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara